Sabtu, 11 Mei 2013

satu kata "SKRIPSI"

Apa yang ada di pikiran Anda jika mendengar kata "skripsi"?  Setiap orang yang menempuh jenjang pendidikan S-1 tentu akan menemuinya (terkecuali yang gugur seleksi alam alias berhenti kuliah). Bagi sebagian orang mungkin biasa saja,tapi mungkin juga bagi sebagian mahasiswa semester akhir merupakan suatu "momok" yang dianggap angker. Dan saya baru saja melewati pase itu.
Sejak menjadi calon mahasiswa (masih SMA) saya selalu berkeinginan bisa menyelesaikan kuliah tidak sampai empat tahun padahal saya sendiri masih meraba-raba seperti apa perkuliahan itu. Mengapa mereka para mahasiswa tidak memakai seragam? Mengapa di televisi mereka seringa tauran? Mengapa begini dan mengapa mengapa lagi.
Singkat cerita saya telah menjadi mahasiswa di FKIP. Semester 7 saya mulai menggarap yang namanya skripsi. Dimulai dari mengajukan proposal penelitian, bertemu dengan dosen, konsultasi, memperbaiki, konsultasi lagi, perbaiki lagi, konsultasi lagi, perbaiki, konsul, perbaiki, dan untuk bab 1 saja sampai 6kali konsultasi, sungguh berbeda dengan teman-teman saya yang sekali konsultasi langsung sampai bab 1-3.
Saat semester 7 saya begitu giat ingin secepatnya menyelesaikan skripsi karena satu hal, awal tahun depan (2013) saya ingin menikah, hehehe... tak munafik, tujuan saya awalnya yang terpenting adalah itu, =D. Hari terus berlalu, tibalah waktu batas pendaftaran sidang, berhubung dosen pembimbing saya adalah orang penting di Universitas terkadang ada kalanya beliau sangat sibuk. namun disela kesibukan beliau yang sangat luar biasa beliau masih sabar menghadapi orang-orang yang mengharap bimbingan beliau. dan yang terjadi dengan saya adalah ketika skripsi telah rampung, saya terlambat mendaftar sidang. Alhasil saya harus gigit jari. Memang, jika saya bisa ikut sidang, saya merupakan satu-satunya di kelas saya yang bisa lulus 7 semester.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar